JAKARTA - Salah satu anggota DPRD DKI Fraksi PKS Tubagus Arief menerima hujatan di media sosial akibat perseteruan DPRD dan Ahok dalam pertemuan di Kemendagri. Ia sedang meneliti akun twitter mana saja yang menghujatnya ‎dengan kasar akan dilaporkan ke polisi.

"Kita sedang meneliti satu per satu dan akan melaporkan ini ke polisi." kata Arief saat dihubungi, Jumat (6/3/2015).

Ia mengatakan pelaporan ini karena hujatan yang ditujukan padanya sudah mengganggu privasinya. Menurutnya, media sosial harus digunakan secara bijak.

"Ini sudah mengganggu privasi. Kalau mau bertanya sah-sah saja. Dan seharusnya bertanya. Bukan menghujat," ucap anggota komisi E ini.

Ia mengaku tahu bahwa tak mudah melaporkan pemilik akun di dunia maya ke polisi. Meski sudah ada UU ITE yang mengatur itu, tak sedikit akun anonim yang memang diciptakan untuk menyerang.

"Saya tahu yang menghujat saya banyak yang akun anonim. Tapi ini tidak bisa dibiarkan. Makanya masih kita teliti mana pemilik akun yang benar-benar resmi dan menghujat dengan kata-kata kasar," pungkasnya. (Baca juga: Tubagus Membantah Tudingan Lontarkan Kata "Anjing", Ini Penjelasannya)

Hujatan ini bermula saat video pertemuan Ahok dan anggota DPRD DKI diunggah di situs berbagi video Youtube. Saat adegan 'kericuhan' terjadi, Arief yang mengenakan ‎kemeja putih ini nampak mengangkat hp-nya cukup tinggi dan terlihat mengeluarkan kata-kata untuk Ahok.

Tak lama berselang, ada umpatan 'anjing' yang tak diketahui pemilik suaranya. Melalui akun twitternya, Arief sudah mengklarifikasi bahwa bukan dirinya yang mengeluarkan kata 'anjing' dalam pertemuan itu. Namun, hujatan yang dimension padanya tak kunjung berhenti. [detikcom/SN]

0 komentar Facebook Blogger 0

Posting Komentar

 
Setia News © 2014. All Rights Reserved.
Top