Jakarta - Meski kualitasnya kerap dinilai buruk, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seolah tak kapok dengan membeli lagi sekitar 99 unit bus TransJakarta dari Tiongkok dengan merek Foton.

Rencananya, sebanyak 99 unit bus seri energi terbaru dari Foton akan beroperasi di Koridor 2 dan 3, yakni jurusan Kalideres-Pulogadung. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak kapok, padahal beberapa bus Trans­Jakarta asal Tiongkok atau China kerap kali ber­­masalah. Seperti terbakar, pa­tah atau pun berkarat.

Dia berdalih, bus yang dibeli kali ini meskipun asal Tiongkok, namun memiliki merk yang jelas. Merk Foton ini merupakan merk asli Tiongkok yang produknya sudah banyak digunakan di bebe­rapa kota maju, seperti Beijing. Foton bahkan sudah bekerja sama dengan Amerika,” kilahnya.

Menurut bekas Bupati Belitung Timur ini, masih banyak bus Tiongkok yang bagus. Katanya, ia justru lebih enggan membeli bus TransJakarta yang gampang rusak sehingga keamanan dan ke­nyamanan penumpang bisa tetap diutamakan.

Jadi gini, buatan Tiongkok ba­nyak yang bagus, tapi ada produk yang jelek. Makanya, saya bilang saya tidak mau terima bus-bus Anda yang mereknya tidak jelas itu ya, yang jalan tidak sampai setahun tahu-tahu kebakaran,” tuturnya.

Ahok menjamin, jika perusa­haan bus Tiongkok bisa menja­min servisnya, ia pun mengaku tidak masalah. Selain itu, salah satu merek akan dimasukkan ke da­lam e-katalog Lembaga Kebi­jakan Pe­ngadaan Barang dan Jasa Peme­rintah (LKPP), yakni merek Foton.

Saya sempat bilang pas mere­ka tawari bus, kasih gue satu bus dulu dong buat dibuktikan kalau barang lo bagus. Kalau dikasih gratis, kita nggak boleh suudzon (berpikir negatif) dong. Foton ini mereknya jelas lho. Busnya sudah berapa juta unit beroperasi di Beijing,” kata Ahok.

Padahal sebelumnya, bekas politisi Senayan ini mengatakan, seharusnya DKI lebih memilih membeli bus merk Mercedes Benz meski dengan harga lebih sedikit mahal. Kualitasnya pun akan terjamin lama. Daripada 1 hingga 2 tahun sudah patah. Ini bus Damri yang patah ini usianya belum 2 tahun, sudah begitu kon­disinya. Tapi, nggak tahu deh, nanti dikira saya menghina pro­duk dia lagi,” ucapnya waktu itu.

Meski begitu, Ahok memas­tikan, DKI Jakata akan tetap mem­beli bus asal Swedia, Scania. Di e-katalog, lanjut dia, PT Trans­jakarta telah mengusulkan pem­belian bus Scania. Tahun depan, akan ada 20 unit bus Scania yang beroperasi di ibukota.

Ditambahkan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Trans­Jakarta) Antonius NS Kosasih, ala­san melakukan pengadaan bus Trans­Jakarta yang berasal dari Tiongkok. Menurut dia, penga­daan itu lewat salah satu operator bus Trans­Jakarta, yakni PT Prima Lestari.

Sebenarnya itu pemenuhan kontrak tahun 2013 yang telat dipenuhi oleh PT Prima Lestari. Seharusnya puluhan bus Trans­Jakarta tiba pada Oktober 2014 ini. Namun, hingga kini, baru satu yang diserahterimakan kepada PT TransJakarta,” ungkap Antonius.

Senada dengan Antonius, Ke­pala Dinas Perhubungan DKI Ja­karta Muhammad Akbar menga­ta­kan, saat ini satu unit bus Foton te­lah tiba di Jakarta. Dalam waktu de­kat, justru pihaknya akan mela­ku­kan uji coba terhadap bus tersebut.

Jumlahnya hampir 100. Saat ini prototipe-nya sudah datang satu. Akan segera diuji coba. Anggaran pembelian bus, bukan berasal dari APBD. Bus dibeli oleh salah satu operator, yakni PT Prima Lestari, yang beroperasi di Koridor IV dan VIII. Jadi ini kontrak dengan operator. PT TransJakarta berkontrak dengan Prima Lestari. Pengadaan 100 Prima Lestari kemudian belinya sama pabrik Foton ini,” terangnya.

LKPP Kantongi 12 Merek Bus

Tak hanya berencana menda­tangkan 99 unit bus TransJakarta, PT TransJakarta juga akan mem­boyong 70 unit bus tingkat yang akan beroperasi di sepanjang jalan protokol Sudirman bulan de­pan. Saat ini sudah ada 12 merk bus yang terdaftar Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Direktur Utama PT Trans­Jakarta Antonius Kosasih meng­ung­kapkan, dalam proses pem­belian, bus tidak bisa langsung dikirim karena harus menunggu produksi. Lihat dari LKPP dan dari e-katalog LKPP. Kami enggak beli di luar karena di sana sudah standar internasional,” ujarnya.

Selain mendatangkan bus, PT Tranjakarta juga akan mengambil alih pengelolaan bus tingkat pariwisata. Bus tingkat pariwisata itu pun bakal digunakan di jalur protokol yang terkena kebijakan electronic road pricing (ERP). Selama ini bus itu dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebuda­yaan. Sebanyak lima bus tersebut melayani rute Bundaran Hotel Indonesia-Pasar Baru.

Busnya dari Eropa. Ini kom­pensasi adanya kebijakan pem­batasan dan ERP. Pengadaan bus tingkat tahun ini anggarannya Rp 350 miliar dalam bentuk PMP (penyertaan modal pemerintah),” ucap Antonius, tanpa menyebut merk dan jumlah anggaran pem­belian bus tingkat tersebut.

Dia menambahkan, pembelian 70 unit bus tingkat itu sudah termasuk kontrak perawatan dan suku cadang minimal 1 sampai 2 tahun pertama. Sehingga, ketika terjadi kerusakan bisa langsung tertangani. Kami akan kontrak jangka panjang dengan pihak APM (Agen Pemilik Merk) dari bus tingkat tersebut,” katanya.

Ia mengaku tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariswisata DKI Jakarta terkait pengambilalihan pengelolaan bus tingkat pariwisata. Selama ini, PT Transjakarta dinilai lebih kompeten dan sesuai secara fungsional dan lebih profesional.

Wakil Kepala Dinas Perhu­bungan DKI Jakarta Benjamin Bukit menambahkan, akhir 2014 ini, pengadaaan bus tingkat diprediksi paling banyak ada lima unit. Karena itu, jika ditambah de­ngan lima unit bus tingkat city tour, jumlah bus tingkat menjadi 10 unit.

Bulan Desember minggu ke­dua, kami akan mulai mem­ber­lakukan sistem uji coba pem­bata­san kendaraan roda dua di Jalan MH Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat,” kata Benjamin.

Penerapan pembatasan kenda­raan roda dua itu nantinya, akan ber­laku selama 24 jam sehingga harus ada angkutan publik yang me­nampung para pengguna ken­daraan roda dua. Kami berla­kukan 24 jam dari hari Senin sampai Minggu, karena pada saat pembatasan kendaraan roda dua ke depannya akan berbarengan de­ngan penerapan ERP,” ung­kapnya. [rmol/SN]

0 komentar Facebook Blogger 0

Posting Komentar

 
Setia News © 2014. All Rights Reserved.
Top